Machiko Aristia 8G: Meresensi Karya dengan Judul "Legenda Danau Toba"



Nama: MACHIKO ARISTIA

Kelas: 8G

Absen:18

Lembar penilaian cerita


Judul: Legenda danau toba

Penulis:TIRA IKRANEGARA

Diterbitkan oleh: BINTANG INDONESIA, JAKARTA


Tokoh cerita dan sifatnya:

1. Toba memiliki sifat pekerja keras, rajin, ulet, baik hati, dan sabar. Namun, ia juga memiliki sifat pemarah, tidak suka keramaian dan pengingkar janji

2. Samosir memiliki sifat manja, pemalas, kurang patuh, kurang bertanggung jawab, jujur, suka mengaduh, nakal, ceroboh.

3. Istri toba memiliki sifat baik hati, tenang, mudah marah, ramah, setia, peduli, penyayang


Penilaian: 

Cerita legenda danau toba memiliki nilai moral dan pesan yang dapat di petik


Latar cerita: 

Di sebuah sungai danau. Latar tempat dijelaskan dengan cukup baik


Tema: 

Pelanggaran janji yang menimbulkan penderitaan 


Jalan cerita:

Pada zaman dahulu hiduplah seorang tani yatim piatu di utara pulau sumatra. Toba, pemuda itu hidup dari bertani dan memancing ikan pada suatu hari ia memancing seekor ikan yang besar warnanya kuning keemasan. Saat Toba pulang dari hutan untuk mengambil kayu ia kaget ikan besar itu sudah berubah menjadi seorang putri jelita. Putri itu adalah wanita yang dikutuk karena melanggar satu larangan. Ia akan berubah menjadi sejenis makhluk yang menyentuhnya karena yang menyentuhnya manusia, maka pemuda tani ingin sang putri untuk menjadi istrinya. Lamaran tersebut diterima dengan syarat  bahwa pemuda itu tidak akan menceritakan asal-usul nya dari ikan. Toba mengiyakan syarat tersebut. Setelah 1 tahun pasangan tersebut di karuniai seorang anak laki-laki yang bernama samosi. Pada suatu hari anak itu memakan semua makanan dari orang tuanya. Toba sangat kesal berkata "Dasar anak keturunan ikan!". Pernyataan itu dengan sendirinya membuka rahasia istrinya. Seketika itu juga anak dan bekas kakinya, tiba-tiba menyemburkan air yang sangat deras, desa petani dan desa sekitarnya terendam. Air meluap sangat tinggi dan luas sehingga membentuk sebuah danau, danau itu akhirnya dikenal dengan danau toba. 


Pendapat saya tentang cerita ini:

Cerita tersebut sangat mengajarkan kita untuk menepati janji, terlebih janji kepada orang yang kita sayang dan kita dapat mengambil pelajaran bahwa kita tidak boleh melanggar janji kita serta melakukan sesuatu tanpa izin

Ulasan Cerita 


Legenda Danau Toba merupakan salah satu cerita rakyat populer di Indonesia. Cerita ini ditulis ulang oleh Tira Ikranegara yang terbitkan oleh Bintang Indonesia, Jakarta. Cerita ini memiliki tiga tokoh cerita, yaitu Toba, Istri toba dan Samosir/anak toba. Cerita ini mengambil tema pelanggaran janji. Topik ceritanya seputar Toba yang telah melanggar janji dan telah membongkar rahasia asal-usul istrinya


Di ceritakan pada zaman dahulu hiduplah seorang tani yatim piatu di utara pulau sumatra. Toba, pemuda itu hidup dari bertani dan memancing ikan pada suatu hari ia memancing seekor ikan yang besar warnanya kuning keemasan. Saat Toba pulang dari hutan untuk mengambil kayu ia kaget ikan besar itu sudah berubah menjadi seorang putri jelita. Putri itu adalah wanita yang dikutuk karena melanggar satu larangan. Ia akan berubah menjadi sejenis makhluk yang menyentuhnya karena yang menyentuhnya manusia, maka pemuda tani ingin sang putri untuk menjadi istrinya. Lamaran tersebut diterima dengan syarat  bahwa pemuda itu tidak akan menceritakan asal-usul nya dari ikan. Toba mengiyakan syarat tersebut.


 Setelah 1 tahun pasangan tersebut di karuniai seorang anak laki-laki yang bernama samosi. Pada suatu hari anak itu memakan semua makanan dari orang tuanya. Toba sangat kesal berkata "Dasar anak keturunan ikan!". Pernyataan itu dengan sendirinya membuka rahasia istrinya. Seketika itu juga anak dan bekas kakinya, tiba-tiba menyemburkan air yang sangat deras, desa petani dan desa sekitarnya terendam. Air meluap sangat tinggi dan luas sehingga membentuk sebuah danau, danau itu akhirnya dikenal dengan danau Toba.


Menurut saya, cerita yang ditulis oleh Tira Ikranegara ini cukup menarik. Tokoh-tokohnya digambarkan dengan jelas. Rangkaian peristiwanya juga menarik. Lebih dari itu, kita dapat mengambil pelajaran bahwa kita harus menepati janji, terlebih janji kepada orang yang kita sayang dan kita tidak boleh melanggar janji kita serta melakukan sesuatu tanpa izin

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama