Lembar penilaian cerita
Langkah 1
Judul: Rakijat Kalimantan Barat
Renulis: Neni Pujs Nur Rahmawati, S.Si
Diterbitkan olch: Romeo Mitra Grafika
Tokoh cerita dan sifatnya.
1. Raja Tan Unggal bersifat tegas.
2. Bujang Nadi bersifat durhaka
3. Darc Wandung burstfood dushalia.
4. Ratu dari Wilwatiita bersifat baik karena sudah merawat dan menjaga Tan Unggal hingga besar
Penilaian : Cerita ini cukup menarik untuk dibaca para remaja atau anak muda
Latar cerita :
1) Tempat adadı Istana.i
2) Gong Untuk suasuna nya lebih canggung dan bikin malu Raja Tan Unggal.
Tema : Kekesalan dan penyesalan.
Jalan cerita :
Raja Tan Unggal memiliki dua anak yang didapat dari keturunan putri Panglima Segerunding. Anaknya hanya seorang laki-laki yang diberi nama Bujang Nadi dan seorang perempuan bernama Dare Nandung. Tetapi sayangnya kedua pawaris tahtanya ini bagaikan. tidak punya kebebasan. Sehari-harinya kedua putra mahkota itu hanya diperbolehkan bermain disebuah taman dalam Istana. Begitulah hari kehari yang mereka lakukan hanyalah mengerjakan kesenangannya sendiri-sendiri Dare Nandung kegemarannya bertenun kain dan Bujang Nadi kesenangannya. mengurus ayam Jago kesayangannya. Beberapa hari kemudian mereka selama ini hidup berkasih-kaihan menjadi berperasaan lain, setelah itupun Bujang dan Dare saling mempuji satu sama lain sehingga menparnyui perasaan satu sama lain. Dari percakapan mereka itu ternyata ada yang mendengar oleh Hulubulang istana dan melapor kejadian tersebut ke sang Raju Tan Linggal. Sentak Tan Unggal memerintahkan memanggil Bujang Nadi dan Dare Nandung untuk menghadapnya. Datanglah mereka dan Tan Unggal pun berkata "Alangkah hinannya rencana kalian bermaksud akan menjadi suami istri. Bujang tetap kekeh seolah-olah itu fitnah, tetapi ini adalah
perintah raja yang tidak boleh dibantah karna ini kutukan
Pendapat saya tentang cerita ini : Sangat cukup bagus dan bikin kaget endingnya
Langkah 2
Usulan Cerita "Rakyat Kalimantan Barat"
Raja Tan Unggal memiliki dua anak yang didapat dari keturunan putri Panglima Segerunding. Anaknya hanya seorang laki-laki yang diberi nama Bujang Nadi dan seorang perempuan bernama Dare Nandung. Tetapi sayangnya kedua pawaris tahtanya ini bagaikan. tidak punya kebebasan. Sehari-harinya kedua putra mahkota itu hanya diperbolehkan bermain disebuah taman dalam Istana. Begitulah hari kehari yang mereka lakukan hanyalah mengerjakan kesenangannya sendiri-sendiri Dare Nandung kegemarannya bertenun kain dan Bujang Nadi kesenangannya. mengurus ayam Jago kesayangannya. Beberapa hari kemudian mereka selama ini hidup berkasih-kaihan menjadi berperasaan lain, setelah itupun Bujang dan Dare saling mempuji satu sama lain sehingga menparnyui perasaan satu sama lain. Dari percakapan mereka itu ternyata ada yang mendengar oleh Hulubulang istana dan melapor kejadian tersebut ke sang Raju Tan Linggal. Sentak Tan Unggal memerintahkan memanggil Bujang Nadi dan Dare Nandung untuk menghadapnya. Datanglah mereka dan Tan Unggal pun berkata "Alangkah hinannya rencana kalian bermaksud akan menjadi suami istri. Bujang tetap kekeh seolah-olah itu fitnah, tetapi ini adalah
perintah raja yang tidak boleh dibantah karna ini kutukan