Lembar Penilaian Cerita
Judul : Kumpulan Dongeng si Kancil Menipu Para Buaya
Penulis : MB. Rahimsyah AR
Diterbitkan oleh : Lingkar media
Tokoh cerita dan sifatnya :
Kancil : Cerdik.
Pak Buaya : Bodoh, gampang ditipu.
Penilaian : Menurut saya, cerita ini sangatlah menghibur dan bagus, sesuai dengan judul yang di paparkan.
Latar cerita : (Tempat) Hutan, pinggir sungai, (Waktu) Siang, (Suasana) Menegangkan, lucu.
Tema : si kancil yang menipu para buaya untuk menyelamatkan dirinya sendiri.
Jalan cerita : Si kancil lari dan bersembunyi dari Anjing sampai ia di tepi sungai, kancil sedang mencari ide untuk menyebrangi sungai itu, sampai ia menemukan ide. Kancil dengan sekuat tenaga mendorong batanh pisang hingga satu persatu roboh, ia berpikir untuk membuat rakit untuk menyebrangi sungai. Setelah si kancil sudah membuat rakit, ia tarik ke tepi sungai. Tanpa si kancil sadari, seekor buaya mengintainya dari belakang dan menggigit kaki kancil. Si kancil membujuk si Buaya untuk jangan memakannya dulu karena ia juga Ingin makan dulu agar dagingnya cukup untuk teman-teman si buaya. Setelah kancil mencari makan, ia menghampiri si Buaya lagi yang sedang menunggu di pinggir sungai, kali ini perut si kancil lebih gemuk setelah mencari makan. Si kancil menyuruh para buaya untuk berbaris dengan rapi untuk menghitung jumlah buaya-buaya, si kancil pun meloncat dari punggung buaya ke punggung buaya lainnya sambil menghitung satu persatu buaya-buaya hingga sampailah si kancil diseberang sungai dan lari meninggalkan para kawanan buaya dengan perasaan lapar dan dikhianati.
Pendapat saya tentang cerita ini. Sangat bagus dan menghibur. Alurnya sangat menarik.
Ulasan Cerita "Kumpulan Dongeng si Kancil Menipu Para Buaya"
Si kancil melarikan diri dari Anjing dan bersembunyi dibalik semak-semak. Setelah si Anjing pergi, kancil keluar dari dari tempat sembunyinya dan berjalan sampai ia berada di tepi sungai, kancil sedang mencari ide untuk menyebrangi sungai itu, sampai ia menemukan ide. Kancil dengan sekuat tenaga mendorong batang pisang hingga satu persatu roboh, ia berpikir untuk membuat rakit untuk menyebrangi sungai. Setelah si kancil selesai membuat rakit, ia tarik rakit tersebut ke tepi sungai. Tanpa si kancil sadari, seekor buaya mengintainya dari belakang dan menggigit kaki si kancil. Si kancil membujuk si Buaya untuk jangan memakannya dulu karena ia juga Ingin makan dulu agar dagingnya cukup untuk teman-teman si buaya, lalu kancil pun pergi masuk ke dalam hutan untuk mencari buah buahan untuk ia makan. Setelah kancil mencari makan, ia menghampiri si Buaya lagi yang sedang menunggu di pinggir sungai, kali ini perut si kancil lebih gemuk setelah mencari makan. Si kancil menyuruh para buaya untuk berbaris dengan rapi untuk menghitung jumlah buaya-buaya, si kancil pun meloncat dari punggung buaya ke punggung buaya lainnya sambil menghitung satu persatu buaya-buaya hingga sampailah si kancil diseberang sungai dan lari meninggalkan para kawanan buaya dengan perasaan lapar dan dikhianati karena kancil telah menipu para Buaya dengan cara memanfaatkan mereka untuk menyelamatkan dirinya sediri.